Rabu, 22 November 2017

Memahami sastra angkatan 45

Kali ini pada postingan kali ini akan membahasa sedikit perihal dunia sastra di indonesia. Sastra dalam ini mencakup puisi, pantun, syair, merupakan suatu kesenian yang sudah ada di indonesia sudah cukup lama. Terikat juga dengan sejarah indonesia sejaak dulu kala
sastra angkatan 45, memahami sastra angkatan 45, puisi angkatan 45

Kekuatan '45 lahir ketika negara nasional mengumumkan kemerdekaannya. Pada saat ini, perkembangan Basa dan sastra bahasa Jawa telah berkembang pesat saat Jepang bertentangan dengan Belanda. Ketika Panglima '45 bernama Rosihan Anwar di majalah Siasat pada tanggal 9 Januari 1949, nama "Liberty adalah kebutuhan mutlak untuk pengembangan budaya sejati suatu bangsa" secara total. "Itulah mengapa generasi ke-45 bersifat pragmatis. yang paling penting ".
Angkatan 45 tidak menyembah apapun, tapi melayani umat manusia dengan segala kebaikan semua isme. Tidak ada yang mempelajari hukum, tapi hidup di tengah umat manusia. Dengan tidak menyembunyikan bangsa mereka sendiri, tidak ada manusia di negara ini tanpa menyebut kaum sosialis.
Para sastrawan Angkatan 45 dalam hal ini para pecipta puisi, pantun, cerita, ludruk dan lain lain lain adalah mengambil  pandangan umum tentang humanisme. Asrul mengatakan pada akhir tahun 1945 "Penderitaan dunia ini adalah milik kita, karena ini adalah legitimasi penyembuh budaya dunia." Selanjutnya, "Mengenal orang, tidak hanya dalam pikiran, tapi dengan kaki dan lengan mereka, memungkinkan semua kelenjar di tubuh tumbuh dan hormon hormon darah, berpura-pura, dan semua yang tidak kita lihat dalam darah dan daging, di dalam diri kita sendiri.
Pada tahun 1942-1950 atau 1942-1945, ini diikuti dan diikuti oleh literatur semacam ini. Pada saat ini dia mengerjakan tugas yang lebih nyata untuk mengungkapkan karya baru, romantis, cerdas puitis. Angkatan 45 mengakui pengalaman dan sosial, politik, budaya, sosial, dan budaya seperti korupsi, misil, kekurangan dan moral.

Iyu lah sedikit mengenai gambaran puisi dan sastra pada masa angkatan 45 an. Sebuah puisi tentu dipengaruhi oleh keadaan zaman dimana sang penyair hidup. Hal itu juga yang mempengaruhi para sastrawan angkatan 45

Tidak ada komentar:

Posting Komentar