Kali ini pada postingan kali ini akan membahasa
sedikit perihal dunia sastra di indonesia. Sastra dalam ini mencakup puisi,
pantun, syair, merupakan suatu kesenian yang sudah ada di indonesia sudah cukup
lama. Terikat juga dengan sejarah indonesia sejaak dulu kala
Kekuatan '45 lahir ketika negara nasional
mengumumkan kemerdekaannya. Pada saat ini, perkembangan Basa dan sastra bahasa
Jawa telah berkembang pesat saat Jepang bertentangan dengan Belanda. Ketika
Panglima '45 bernama Rosihan Anwar di majalah Siasat pada tanggal 9 Januari
1949, nama "Liberty adalah kebutuhan mutlak untuk pengembangan budaya
sejati suatu bangsa" secara total. "Itulah mengapa generasi ke-45
bersifat pragmatis. yang paling penting ".
Angkatan 45 tidak menyembah apapun, tapi melayani umat
manusia dengan segala kebaikan semua isme. Tidak ada yang mempelajari hukum,
tapi hidup di tengah umat manusia. Dengan tidak menyembunyikan bangsa mereka
sendiri, tidak ada manusia di negara ini tanpa menyebut kaum sosialis.
Para sastrawan Angkatan 45 dalam hal ini para
pecipta puisi, pantun, cerita, ludruk dan lain lain lain adalah mengambil pandangan umum tentang humanisme. Asrul
mengatakan pada akhir tahun 1945 "Penderitaan dunia ini adalah milik kita,
karena ini adalah legitimasi penyembuh budaya dunia." Selanjutnya,
"Mengenal orang, tidak hanya dalam pikiran, tapi dengan kaki dan lengan
mereka, memungkinkan semua kelenjar di tubuh tumbuh dan hormon hormon darah,
berpura-pura, dan semua yang tidak kita lihat dalam darah dan daging, di dalam
diri kita sendiri.
Pada tahun 1942-1950 atau 1942-1945, ini diikuti dan
diikuti oleh literatur semacam ini. Pada saat ini dia mengerjakan tugas yang
lebih nyata untuk mengungkapkan karya baru, romantis, cerdas puitis. Angkatan
45 mengakui pengalaman dan sosial, politik, budaya, sosial, dan budaya seperti
korupsi, misil, kekurangan dan moral.
Iyu lah sedikit mengenai gambaran puisi dan sastra
pada masa angkatan 45 an. Sebuah puisi tentu dipengaruhi oleh keadaan zaman
dimana sang penyair hidup. Hal itu juga yang mempengaruhi para sastrawan angkatan
45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar